Thursday, January 31, 2019

Sumpah Dokter

Demi Allah Saya bersumpah

Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan peri kemanusiaan.

Saya akan menjalankan tugas saya dengan cara yang terhormat dan bersusila, sesuai dengan martabat pekerjaan saya.

Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan tradisi luhur jabatan kedokteran.

Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan dan keilmuan saya sebagai dokter.

Saya akan senantiasa mengutamakan kesehatan pasien.

Saya akan berikhtiar dengan sungguh-sungguh supaya saya tidak terpengaruh oleh pertimbangan Keagamaan, Kebangsaan, Kesukuan, Politik Kepartaian, atau Kedudukan Sosial, dalam menunaikan kewajiban saya terhadap penderita.

Saya akan memberikan kepada Guru-Guru saya, Penghormatan dan Pernyataan Terima Kasih yang selayaknya.

Saya akan memperlakukan Teman Sejawat saya sebagai saudara sekandung.

Saya akan menghormati setiap hidup insani mulai dari saat pembuahan.

Saya tidak akan mempergunakan pengetahuan Kedokteran saya untuk sesuatu yang bertentangan dengan Hukum Perikemanusiaan, sekalipun saya diancam.

Saya ikrarkan Sumpah ini dengan sungguh-sungguh dan dengan mempertaruhkan kehormatan diri saya.
                                     Semarang, 24 Januari 2019

Hari itu, kami ber-175 orang bersumpah di hadapan Allah disaksikan oleh guru-guru dan orang tua kami. Itulah janji kami untuk pasien-pasien kami kelak.
Hari itu, bertambah lagi amanah kami. Amanah yang tentunya bukan main-main. Amanah yang akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah di akhirat kelak.
Ya Allah mampukanlah.
Ya Allah mudahkanlah.
Ya Allah jangan jadikan diri kami sombong atas ilmu dan gelar kami.
Karena kami tahu ini hanyalah titipan-Mu.
Bantulah kami Ya Allah agar kami bisa mengemban amanah ini, menjaga titipan-Mu ini.

Monday, January 21, 2019

Merepotkan dan Direpotkan

Pernah ada yang bilang, salah satu tanda persahabatan tingkat tinggi itu "mau direpotkan dan tidak sungkan untuk merepotkan."

Beberapa waktu yang lalu, saya betul-betul menyaksikannya. Persahabatan antara dua orang laki-laki yang sudah berusia kepala 5 yang dulunya sahabat saat mahasiswa. Satunya tak sungkan-sungkan untuk meminta bantuan (yang menurut saya itu merepotkan), yang satunya lagi menerima saja tanpa merasa direpotkan. Luar biasa memang Papa dan sahabatnya itu. Masya Allah.

Semoga kelak kita dan sahabat-sahabat kita bisa seperti itu ya :")

Sunday, December 9, 2018

Teruslah...

Teruslah beramal, karena kita tidak tahu amal mana yang dapat sampai kepada Allah dan dapat menolong kita di akhirat kelak.

Teruslah berbuat baik, karena kita tidak tahu kebaikan mana yang akan menolong kita disaat kita sedang kesulitan.

Teruslah berdoa kepada Allah, karena Allah pasti akan menjawabnya... jika tidak sekarang, maka nanti, atau Allah sedang mempersiapkan yang terbaik untuk kita.

 

Warna-Warni Kehidupan Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ways To Make Money Online | Surviving Infidelity by Blogger Templates