Sunday, October 23, 2016

Awal Perjalanan Berikutnya

Dulu, empat tahun yang lalu, aku hampir putus asa karena tidak diterima di kampus yang diinginkan melalui jalur undangan (sekarang SNMPTN).

Dulu, empat tahun yang lalu, aku benar-benar kecewa tidak bisa datang mengikuti tes SBMPTN.

Dulu, empat tahun yang lalu, tak pernah sama sekali terpikirkan olehku, bahwa aku dapat menempuh studi di kampus ini.

Aku sedih, kecewa, dan marah waktu itu. Mengapa harus sesulit ini jalan yang kutempuh?

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya."
(Q.S. Al-Baqarah : 286)

***

Alhamdulillah, akhirnya Allah menjawab doaku. Ramadhan empat tahun yang lalu, aku dinyatakan lolos seleksi melalui jalur PSSB di kampus yang sebelumnya tak pernah terpikirkan olehku. Ternyata Allah punya rencana lain yang lebih indah, dan tak disangka-sangka.

"Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."
(Q.S. Al-Baqarah: 216)

***

Alhamdulillah, dua hari lagi menjelang wisuda, satu tahap sudah terlewati. Masih ada tahap-tahap selanjutnya. Ini bukan akhir, tetapi awal dari perjalanan berikutnya. Perjuangan belum usai. Di depan, akan lebih banyak ujian yang harus dihadapi.

"Man saara 'alad-darby washala."
(Barangsiapa berjalan pada jalannya, maka sampailah ia).



Thursday, October 20, 2016

Kereta Kehidupan

Hidup ini seperti perjalanan menaiki kereta api.

Setiap kereta berhenti di stasiun, maka ada penumpang yang naik, ada penumpang yang turun. Ada juga penumpang yang tetap tinggal karena berhenti di stasiun akhir yang sama. Penumpang-penumpang yang kita temui tadi, kadang mengajak kita mengobrol, bercerita entah tentang kehidupannya atau keluarganya, atau sekedar obrolan ringan bertegur sapa untuk menghilangkan bosan dan kantuk selama perjalanan.

Hidup kita juga begitu. Setiap fase kehidupan, ada orang yang datang, ada orang yang pergi. Ada juga yang tetap tinggal bersama kita karena mempunyai tujuan yang sama. Mereka yang kita temui di tiap fase kehidupan mengajarkan banyak hal kepada kita. Tinggal kitanya mau atau tidak untuk mengambil hikmah dari setiap pembelajaran dari orang-orang yang kita temui.

Oh iya jangan lupa, nanti kita semua akan berjumpa lagi di stasiun akhir(at)! :)

Tuesday, October 18, 2016

Iman dan Akhlak

"Akhlak itu pancaran dari iman." -Mbak R-
Kalau orang beriman, insya Allah akhlaknya juga akan baik. Tercermin dari tingkah laku, ucapan, dan perbuatan dia sehari-hari (di dunia nyata, bukan maya hehe).

Lalu, kalau orang yang akhlaknya baik sudah pasti beriman belum? Belum tentu.
"Banyak yang akhlaknya baik, tapi belum tentu dia beriman." -Mbak F-

Nah tapi, kalau orang yang akhlaknya buruk (dari segi tingkah laku, ucapan, maupun perbuatan) perlu dipertanyakan lagi keimanannya.

Ingat kan definisi iman atau percaya? Diyakini dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan dilakukan dengan perbuatan :)

Semoga kita termasuk orang yang disebutkan di paragraf pertama ya! Aamiin. :)
Tulisan ini untuk mengingatkan diri sendiri.

Wednesday, October 12, 2016

Jangan Mempersulit Orang Lain

Dari Abu Hurairah r.a., dari Rasulullah saw. bersabda, "Barangsiapa menyelesaikan urusan seorang mukmin dari berbagai kesulitan-kesulitan dunia, niscaya Allah akan memudahkan kesulitan-kesulitannya di hari kiamat. Dan barangsiapa memudahkan orang yang sedang kesulitan, niscaya akan Allah mudahkan baginya di dunia dan akhirat. Dan barangsiapa menutupi (aib) seorang muslim, Allah akan tutup aibnya di dunia dan akhirat. Allah selalu menolong hamba-Nya selama hamba-Nya menolong saudaranya. Barangsiapa menempuh jalan untuk mendapatkan ilmu, akan Allah mudahkan baginya jalan ke surga. Suatu kaum yang berkumpul di salah satu rumah Allah lalu membaca Kitab Allah dan saling mempelajarinya di antara mereka, niscaya akan diturunkan kepada mereka ketenangan dan dilimpahkan kepada mereka rahmat. Mereka dikelilingi malaikat dan Allah sebut-sebut mereka di hadapan makhluk di sisi-Nya. Dan barangsiapa lambat amalnya, tidak akan dipercepat oleh nasabnya."

Dalam keseharian kita, pasti pernah kan mengalami kesulitan? Zaman sekarang ini, urusan yang sebenarnya simple bin gampang, kadang jadi dipersulit, padahal kita sudah mengikuti alur atau peraturan yang dibuat. Entah di bagian mananya hal tersebut menjadi rumit sekali.

Semoga kelak semakin banyak orang-orang yang paham dan menerapkan nasihat ini:
Kalau urusan kita ingin dipermudah, maka permudahkanlah juga urusan orang lain. Kalau kita ingin ditolong, maka tolonglah juga orang lain. Dengan catatan selama dalam urusan atau koridor kebaikan.

Saturday, October 8, 2016

Apa Sebenarnya Bahagia Itu?

Apa sebenarnya bahagia itu?
Punya banyak uang? Tinggal di rumah mewah? Punya mobil mewah? Punya pekerjaan yang mapan? Punya jabatan/pangkat yang tinggi? Punya banyak waktu luang? Punya wajah rupawan? Punya banyak teman? Terkenal? Dielu-elukan banyak orang?

Lalu, kalau semua jawaban pertanyaan di atas YA, mengapa sampai saat ini banyak orang kaya yang tetap tidak bahagia? Mengapa banyak dari mereka yang punya pekerjaan mapan, jabatan/pangkat tinggi tetap tidak bahagia? Mengapa banyak orang yang punya waktu luang, terbuang percuma dan tetap tidak bahagia? Mengapa artis-artis yang punya wajah rupawan, banyak teman, terkenal, dielu-elukan banyak orang tetap tidak bahagia?

Jawabannya adalah karena kurangnya rasa syukur. Cobalah lihat kakek-nenek atau buyut-buyut kita zaman dahulu. Mereka tinggal di desa, rumah yang sederhana, dengan pekerjaan yang sederhana (petani, pedagang, guru, dsb) dengan penghasilan yang hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Kemana-mana hanya jalan kaki, naik angkutan umum, atau bersepeda. Tidak ada salon atau tempat perawatan untuk menyulap diri menjadi rupawan. Tidak ada peralatan serba canggih seperti sekarang: mesin cuci, handphone, laptop, kulkas, dsb sehingga mereka semua mengerjakannya secara manual dan membuat mereka harus bangun lebih pagi agar tidak terlambat memulai aktifitas. Tetapi, mereka tetap bahagia. Senyum selalu mengembang di wajah mereka, bahkan bisa tertawa lepas.

Bahagia adalah apapun dan bagaimanapun keadaanmu, kamu tetap bersyukur, sehingga hatimu lapang dan menerima apapun dan bagaimanapun keadaanmu. Seperti yang telah Allah jelaskan dalam firmannya:

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ  لَاَزِيْدَنَّـكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat."
[QS. Ibrahim: Ayat 7]

Begitulah, seperti janji Allah, apabila kita bersyukur niscaya Allah akan menambahkan nikmat-Nya, hati kita terasa lapang sehingga kita selalu merasa bahagia. Sebaliknya, jika kita mengingkari nikmat Allah (tidak bersyukur), maka hati kita selalu terasa sempit dan membuat kita tidak bahagia. Dan jangan sampai karena kita tidak bersyukur akan nikmat Allah, membuat Allah murka dan menurunkan azab-Nya yang sangat pedih. Naudzubillah.

 

Warna-Warni Kehidupan Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ways To Make Money Online | Surviving Infidelity by Blogger Templates