Sunday, December 22, 2013

Ujian Oh Ujian...

Assalammu'alaikum Wr.Wb.
Hai, sahabat blogger :) aku sudah selesai ujian Pre-Semester nih dan sedang memasuki yg katanya "minggu tenang" tapi bagiku sih ini malahan "minggu tak tenang".
Kok bisa? Iya, soalnya setelah masa minggu tenang habis, kami semua mahasiswa-mahasiswi Pendidikan Dokter Universitas Diponegoro Semarang (angkatan 2010, 2011, 2012 kecuali 2013 yg sdh sistem blok) akan mengikuti yg namanya UAS (Ujian Akhir Semester).

Loh, kok sdh ada Pre-Semester harus ada UAS lagi? Yap! Mungkin kampusku satu2nya fakultas (bahkan jurusan) ada ujian yg namanya "Pre-Semester". Tahu kenapa? Jadi begini, dlm satu semester, ada 3 fase ujian yg kami alami (tdk termasuk pre-test, post-test dll nya yah, itu beda lagi hehehe)
1. UTS (Ujian Tengah Semester) - Nah, materi yg diujikan biasanya materi selama 3 bulan pertama di semester itu.
2. Pre-Semester - Materi yg diujikan di sini tdk disertai dg materi UTS. Jadi, materi yg masuk adalah setelah UTS sampai terakhir kali kuliah tatap muka di semester tsb.
3. UAS (Ujian Akhir Semester) - Ini merupakan fase terakhir ujian yg kami alami dlm satu semester. Materi yg masuk dari awal kuliah sampai terakhir kuliah tatap muka di semester tsb. Intinya materi yg masuk itu adalah UTS + Pre-Semester.

Hmm cukup panjang memang ujian yg kami alami hehe :)
Nggak ujian kuliah, ujian hidup, kok banyaaaakk banget sih ujiannya (eh kok ngeluh ._.)
Iya. Namanya hidup, pasti selalu diuji. Kenapa sih harus diuji? Mau tauuu? Mau mau? :3

Kita diuji tentu ada alasannya. Ambil saja contoh, misalkan ada anak kelas X SMA mau naik ke kelas XI, tentu akan melewati ujian kenaikan kelas, bukan? Nggak bisa dong dia langsung mau naik kelas XI tanpa melalui ujian -_- Bagaimana gurunya bisa mengevaluasi dia, bagaimana guru bisa menilai dia, apakah dia layak utk naik kelas, kalau tdk diuji? Kalau anak tsb mampu menjawab soal2 ujian, mampu melewati ujian, akhirnya anak tsb akan naik ke kelas XI.

Nah, begitulah hidup. Dalam hidup Allah selalu menguji kita dg bermacam2 ujian. Entah itu ujian keimanan, ujian kesenangan, ujian kesedihan, dsb..dsb...
Jika kita mampu melewati ujian yg Allah berikan, di dunia ini dg sabar, ikhlas, tawakkal kepada-Nya insyaAllah, kita akan "naik kelas" di mata Allah.

Kalau kata Bang Tere Liye di Fanpage FBnya:

"Tak usahlah mengeluh soal ujian hidup kalau ujian yg kita alami tak seberat Nabi Ayub a.s. yg terkena penyakit kulit 7 tahun, dijauhi & ditinggal anak, istri, teman, kerabatnya lalu jatuh miskin. Tak usahlah mengeluh kalau kita belum pernah merasakan bagaimana masuk ke dalam perut ikan paus seperti yg dialami Nabi Yunus a.s. bertahun2 bau amis, menjijikkan bukan main berada dlm perut ikan paus itu. Tak usahlah mengeluh kalau kita belum pernah diuji seperti Bunda Siti Hajar yg saat itu di tengah gurun pasir, tak ada air utk si kecil Nabi Ismail a.s.yg sedang kehausan, sudah bolak-balik sana-sini tapi tak menemukan setitik airpun. Namun, karena Bunda Siti Hajar tak putus asa, tiba2 keluarlah pancaran air dari hentakan kaki2 mungil Nabi Ismail a.s. yg dikenal dg AIR ZAM-ZAM. Juga.... tak usahlah mengeluh, kalau belum pernah diuji seperti Nabi Ibrahim a.s. yg diperintahkan Allah utk menyembelih putra tercinta yaitu Nabi Ismail a.s.yg saat itu masih remaja."

Iya sih, mereka kan memang orang2 pilihan Allah, kalau kita.....kan tak sesabar mereka....
Eits, tunggu dulu, coba kita ambil contoh yg simple dan ada di sekitar kita yg kebetulan aku sendiri pernah mengalaminya dan merupakan TAMPARAN KERAS untukku.

Jadi, aku punya sepupu yang kerja sebagai pengawas di salah satu SPBU di daerah Klaten. Dia berteman baik dg beberapa operator (org yg mengisikan bensin). Karena kebetulan aku sedang berkunjung ke tempat sepupuku, akhirnya aku diajak makan bersama mereka. Ditengah2 menunggu makanan datang, kami sempat ngobrol dan teman sepupuku yg operator tsb menanyakan,

"Mbak, kok kayaknya sibuk banget ya, sampe2 jarang main ke sini". "Iya Mbak, banyak tugas, praktikum, pretest, organisasi, dllnya. Capeeeeekk bangeet!" jawabku. "Wah, disyukurin aja mbak, saya aja pengen banget kuliah tapi nggak kesampean, akhirnya cuma jadi pesuruh kayak gini deh, Mbak fokus aja kuliahnya biar masa depannya cerah, kerjanya enak nggak kayak saya." jawab Mbak operator.

Itu adalah jleb momment yg paling ter-JLEB yg kualami. Bener2 terdiam aku saat itu. Dlm hati aku berkata, "MasyaAllah harusnya aku bisa lebih bersyukur, aku bisa kuliah di sini, di tempat ini. Sementara ada org yg mau kuliah, tapi tak berdaya, tak punya kesempatan."



Sungguh, harusnya kita bisa banyak belajar dari orang2 seperti mereka ini. Walau pas-pasan tapi mereka tetap bersyukur, tidak mengeluh.

Semoga bermanfaat.
Wassalammu'alaikum Wr.Wb.



No comments:

 

Warna-Warni Kehidupan Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ways To Make Money Online | Surviving Infidelity by Blogger Templates