Thursday, December 19, 2013

Emas di Antara Perak atau Perak di Antara Emas?

Assalammu'alaikum Wr.Wb sahabat blogger! :)
Wah, lama yah rasanya aku nggak nulis di sini :)
Maklumlah se-abrek aktivitas kuliah, praktikum, ujian, dll nya telah menyibukkanku sehingga baru sempat nulis lagi sekarang. Walaupun, sebenernya sekarang masih dlm suasana Ujian Pre-Semester (Alhamdulillah, tinggal 1 mata kuliah lagi, habis itu minggu tenang, hehe :3)

Di tengah-tengah belajar untuk ujian pre-semester mata kuliah IKM 3 besok, tiba-tiba aku teringat nasehat guruku sewaktu SMA. Yah, beliau sering menasihati murid2nya begini.
Guru : "Nak, kalian pilih menjadi emas di antara perak atau perak di antara emas?"
Kami : (terdiam, sambil berfikir maksud dari omongan beliau)
Guru : "Kalau Bapak ingin menjadi perak di antara emas".
Kami : (terdiam & bertanya2 dalam hati, apa alasan beliau memilih hal tsb)
Guru : 
"Coba kalian pikir, kalau kita menjadi emas di antara perak, memang iya kita paling hebat, paling berkilau di antara semua, tapi kan wajar saja toh emas dibandingkan dengan perak ya menang emas. Tapi sejatinya kalian belum hebat karena kalian menjadi hebat di antara sekumpulan orang yg biasa2 saja. Coba bandingkan kalau kita menjadi perak di antara emas, walaupun kita terlihat biasa2 saja, bukan "paling" dalam segala hal, tapi sejatinya kita sudah menjadi hebat. Tahu kenapa? Karena kita yg biasa2 saja berkumpul di tengah orang2 hebat."

Hmm, entahlah. Nasehat ini selalu saja kuingat, terutama disaat sedih, jatuh-bangun dan sebagainya. Sepertinya pas dengan yang kualami saat ini. Kalau boleh jujur, sewaktu SMA aku boleh dibilang tidak pernah keluar dari peringkat 3 besar di kelas, selalu peringkat 1 atau 2. Bahkan 2 kali menduduki juara umum 3. Tapi, aku sadar... Sebenarnya, aku dulu belum hebat. Sungguh, aku dulu belumlah hebat. Aku bisa menjadi seperti itu mungkin karena, aku menjadi "emas di antara perak". Tahu kenapa? Iya, tingkat pendidikan di Sumatera jika dibandingkan dengan di Jawa, sungguh masih sangat jauh. Tingkat pendidikan di Jawa, aku akui memang lebih baik. Di tempatku berkuliah saat ini, banyak sekali teman2 dari berbagai provinsi di Indonesia berkumpul, mereka semua hebat-hebat. Terlebih lagi teman2 yang berasal dari Jawa, Jakarta dan sekitarnya. Masalah akademik mereka patut diacungi jempol :D 

Tapi, itu tak membuat semangatku padam, walaupun aku sekarang menjadi "perak di antara emas-emas terbaik bangsa", aku sangat bersyukur kepada Allah, karena aku diberi kesempatan mengenyam pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang. Salah satu Universitas terbaik di Indonesia. Dari sinilah, aku mulai belajar dan aku mulai tahu sedikit demi sedikit penyakit yang diderita oleh Alm. Kakek & Nenekku. Mulai dari diabetes mellitus (kencing manis), gout (asam urat), hipertensi, kardiomegali (pembesaran jantung), gastritis (maag) dan masih banyak lagi.

Teringat nasehat Bang Tere Liye melalui tulisannya di Fanpage FB bahwa: 
"Tak pedulilah kita sekolah dimana, kuliah dimana, jurusan apa, terkenal atau tidak, hebat atau tidak. Karena mau sebagus apapun sekolah/kampus kita kalau kitanya tidak belajar dengan sungguh2 sama saja bohong. Tapi, walaupun sekolah/kampus kita biasa2 saja, tidak keren, tidak terkenal, kalau kita memang berniat belajar sungguh2, insyaAllah kelak dikemudian hari kita akan bisa membanggakan kedua orang tua, berguna bagi agama, nusa dan bangsa."
Saat ini, di sini.. walaupun aku menjadi perak di antara emas-emas putra-putri bangsa, tak apalah.. Yang penting harus belajar sungguh2, cintailah prosesnya, hasilnya biar Allah yang tentukan. Selama niat kita baik, tujuan kita belajar kedokteran baik agar kelak bisa menolong sesama, insyaAllah Allah akan mempermudah jalannya :) Aamiin ya robbal alamiin :) Semangaatt yoo semangaaatt!!! ^o^9

Wassalammu'alaikum Wr.Wb.

No comments:

 

Warna-Warni Kehidupan Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ways To Make Money Online | Surviving Infidelity by Blogger Templates